Rabu, 23 Februari 2011

cara pencegahan penyakit diabetes

Dari semua kasus diabetes diluar sana, apakah nama Avandia atau Altace mengingatkan sesuatu? Studi terakhir telah menunjukkan bahwa kedua obat dapat membantu dengan memberikan pencegahan tambahan bagi mereka yang mengalami "pra diabetes", yang mungkin terjadi pada hampir 40 juta populasi kita. Sebanyak setengah orang yang pra diabetes akan mengalami diabetes setelah sekitar tiga tahun. Ini merupakan hasil studi terbesar dalam pencegahan diabetes yang pernah ada, dan studi ni didanai oleh Canadian Institute of Health Research sebagaimana perusahaan lain yang membuat produk farmasi, seperti GlaxoSmithKline PLC yang membuat Avandia dan Sanofi-Aventis SA dan King Pharmaceuticals yang membuat Altace.

Avandia, yang juga dikenal sebagai Rosiglitazon, telah menunjukkan kemampuannya untuk mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2 sebesar lebih dari setengahnya. Avandia juga mengontrol gula darah untuk tetap berada pada level normal. Diabetes tipe dua sejauh ini merupakan bentuk diabetes yang paling umum di US sekarang, dari 18 juta penderita, informasi ini dapat menjadi faktor pengembangan utama. Bagian lain dari studi memfokuskan pada Altace, atau Ramipril yang selain berfungsi sebagai pengobatan tekanan darah, juga dpat mengontrol gula darah, sampai sekarang ternyata tidak mengurangi risiko apapun. Tujuan dari studi ini adalah untuk mencegah diabetes tipe dua yang amat berhubungan dengan obesitas dan kadang-kadang gagal ginjal, amputasi dan kematian. Diabetes tipe dua terjadi ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup secara alami atau tidak dapat menggunakan apa yang tidak dihasilkan tubuh secara efektif. Jadi inilah naik turunnya studi ini. Baik Altace maupun Avandia telah digunakan oleh sukarelawan dan beberapa dari mereka tidak mengikuti pengobatan bentuk apapun. Studi me nunjukkan bahwa orang yang menggunakan Avandia lebih sedikit yang mati ketimbang yang tidak mengkonsumsinya. Tapi dari kesemua sukarelawan yang diberikan Avandia, empat belas dari mereka mengalami gagal jantung dan hanya dua orang yang tidak mengikuti pengobatan apapun yang mengalami gagal jantung.

Para ahli cukup skeptis terhadap hasil studi karena para sukarelawan juga diberi penyuluhan mengenai diet dan gaya hidup yang sehat. Artinya hasilnya bisa sangat berbeda bagi sukarelawan yang tidak berpartisipasi dalam penyuluhan medis. Bagaimanapun banyak dokter bilang bahwa berolahraga dan menjaga diet yang sehat adalah cara terbaik yang mungkin untuk mencegah diabetes jangka panjang. "Kami tahu bahwa peruahan gaya hidup saja dapat mengurangi risiko pengembangan diabetes sampai 58 persen," kata Dr. Martin Abrahamson, Director Medis dari Joslin Diabetes Center di Boston. Dr Abrahamson tidak terlibat dalam studi ini.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer